Diberdayakan oleh Blogger.
Tinggal bahagia di tepian Jakarta, berusaha membuka setiap pintu peluang dan rezeki. Bergabung dengan Oriflame sejak 19 November 2011

Selasa, 10 Desember 2013

Dari sejak gabung, sudah didengung-dengungkan nih kalimat, "MANUT REJEKI KATUT".
Di setiap pembicaraan via BBM dengan upline, di pembicaraan di BBG, di status FB upline, di status FB crossline. Kalimat sakti ini berseliweran.

Siapa yang nurut, rejekinya juga pasti akan ikut.

Ina pegang teguh banget prinsip ini. Disuruh Eyang Yulia ikut training di Wisma Bayu Aji, nurut. Padahal Eyang Yulia sendiri nggak hadir di training itu. Coba kalo Ina bilang dateng tapi terus nggak nongol, pasti Eyang nggak tau.

Ada acara OOM di Bandung, Eyang Yulia bilang, "ayooooo pada ikuuuttt". Dan berbondong-bondonglah kami manut. Mulai dari yang masih single seperti Erisia Rodhini sampai yang dobel berangkat bawa anak bayi seperti Siti Aisyah Farhana. Manut.

Ada pengumuman dari Eyang Yulia, "Besok ada eTraining ya di FB Group jam 12".
Dengan semangat 45, Ina dan crossline-crossline mantengin FB di jam 12. Manut dan haus banget untuk belajar.

April 2012, minggu ketiga level Ina dan Siti Aisyah Farhana sama 18%. Di FB Eyang Yulia Maki udah merecognisi Siti Aisyah Farhana. Ina bilang, "Eyang...insya Allah bulan depan ya Ina SMnya". Waktu itu inget banget si Eyang bilang, "Nggak ada bulan depan, bulan ini Ina SMnya ya. Secara personil sudah siap"

Melongo sebentar sih memang. Tapi terusnya tetep MANUT.
Berjuang naik level, dan ternyata BISA. Bulan April 2012 ditutup dengan
menggenapkan poin menjadi 10855 BP. Jadi Senior Manager ketiga di jaringan Yulia Riani. Alhamdulillah.Bergabung 19 November 2011 dan jadi Senior Manager 30 April 2012. 5,5 bulan saja. Alhamdulillah.

Bulan Maret lalu, di awal bulan Eyang Yulia sudah bilang, "Ayo manfaatkan momentum! Open Qual bulan ini!"

Langsung jawab, "Siap Eyaaanggg!"

Dan persis seperti tahun lalu, alhamdulillah beneran bisa lolos Qualifikasi level berikutnya (baca : Menjadi Kuali)

Dari pengalaman pribadi berkali-kali semakin yakin akan keampuhan Manut sama Upline.
Yakin Upline itu adalah Ibu di jaringan, pembina dan pembuka pintu rejeki. Nggak menyimpan penyakit 3 D (Dendam, Dengki dan Dongkol) terhadap upline, karena percaya banget upline nggak akan menjerumuskan.

Jadi anak cucu dan cicitku sayang...
Manut ya kalau diajak leadermu buka member area.
Manut juga kalau diajak ikutan eTraining.
Manut kalau diajak ngeramein Facebook, pasang status tentang Oriflame.
Manut kalau dibimbing untuk mengganti nama FB dengan nama asli.
Manut aja yuk bikin list nama prospek.
Manut untuk bicara dengan 10 orang per hari.
Manut kalau diberi tugas.
Manut saat upline bilang, "jangan tunggu starter kit untuk ACTION, yuk kita buka web oriflame sekarang"
Manut kalau diingatkan upline tentang Strategi kaki.

Insya Allah yang Leadermu sarankan, sudah dijalani sendiri lho sama para leader.
Insya Allah pengalaman berharga sudah banyak dipetik oleh leader-leader.

Kalau ada yang tanya,
"kapan yaaaa bisa sukses seperti Eyang Ina?"
"aku bisa nggak ya seperti Eyang?"
"aku mau tuh seperti Mbak Nana, pindah ke luar negeri, gajian tetep berjeti2. Gimana sih caranya?"
"eh, mbak Retno itu beneran masih ngantor, kok bisa Oriflamean juga ya. Mau jadi director lagi! Bagi dong rahasianya.."


Dan semua jawaban pertanyaan itu cuma :

Percaya dan MAU ngikutin apa yang udah dilakuin leader sebelumnya yang udah ngelakuin dan berhasil, insyaALLAH rejekinya juga ikutan..

Nggak pake TAPI dan NANTI. Apalagi gedein gengsi dan alasan.
Duuh..rugi gedein gengsi, yang digedein itu GAJI!

Mau Manut nggak sekarang sama leadernya?

---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109

PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz




Senin, 07 Oktober 2013

Flashback..
Setahun lalu, saat Upline saya Yulia Riani pulang dari acara Indonesia Growth Summit di Bali. Oleh-olehnya bukan makanan, bukan kaen bali atau pia susu. Oleh-olehnya file Excel dikirim via Email. Keren kan upline saya :D.

Judul file excelnya "Target Diamond Yulia Riani". Di dalamnya ada hitung-hitungan target si Yulia Riani ini untuk mencapai level Diamond. Di file itu jelas banget ada target, Agustus 2013 lulus Diamond.

Saya diajarin untuk menetapkan target saya lewat file Excel tadi. Bedanya mungkin ya, saya ngerjainnya sambil degdegan, sambil takuuuuuut. Takut malu, takut nggak tercapai. Kasian ya.

Padahal saya bikin targetnya sendiri, nanti yang ngerjain juga saya sendiri, hasilnya saya juga yang nikmatin.

Karena bikin target nggak pake tambahan bumbu yakin, walhasil bener deh targetnya nggak ada yang tercapai. Lewat semua. Wahahahaha...

Sementara upline saya persis bisa mencapai impiannya, jadi Diamond di bulan Agustus 2013 lalu. Merinding? Saya iya. Merinding banget bisa lihat gimana pentingnya punya mimpi dan target kapan tercapai, lalu jadi saksi hidup semua itu bisa tercapai.

Berbekal pengalaman tadi, saya belajar banyak. Dulu tiap bulan hanya kejar skor poin supaya lulus Qual SM. Sekarang yang dikejar banyak. Papan skor di rumah nggak hanya ada tulisan hitung-hitungan poin per kaki, tapi juga ada target LC To Go, target Split Out. Insya Allah sedang mengejar 2 tiket untuk mengikuti Director Seminar dan Gold Cruise, sejalan dengan target jadi Diamond di 2014.

File Excel yang sebenernya sederhana tapi dulu saya nggak hiraukan, lebih rajin saya update. Tiap hari dilihat, lalu dicocokkan dengan target harian dan mingguan.

Pokoknya nggak mikir macem-macem selain USAHA, USAHA, USAHA.
Kesannya kok ambisius bener ya. Hehehe. Keren ya Oriflame bisa mengubah orang yang cengar-cengir seperti Ina ini jadi pribadi lebih baik, nggak sekedar menjalani hidup mengikuti kemana angin bertiup. Tapi juga berusaha untuk punya KENDALI dalam menentukan TUJUAN HIDUP. Dan perasaan ini MENYENANGKAN banget!


Salam hangat dan Sukses selalu untuk Anda!

---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109

PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz

Jumat, 04 Oktober 2013



Pasti deeeh, nungguin promo apa lagi nih yang dikasih sama Oriflame?
Ya kan..ya kaaan..:)

Emang deh selalu ada yang seru setiap bulan dari Oriflame.
kok bisa? Ya bisa dooongg...Perusahaan MLM Keren gitu looo.

Bulan ini, spesial banget buat kita nih para chic lady, ahemmm..
Karena ada yang cantik-cantik dan GRATIS bisa kita dapatkan.





Syaratnya nih ya simak :)
Rekrut atau Order dan dapatkan Chic Lady Bag GRATIS senilai Rp 499.000,-

Ada 2 Pilihan Cara Mendapatkannya:


*CARA PERTAMA: ORDER 175bp dan dapatkan Chic Lady Bag GRATIS
atau
150bp dan dapatkan Chic Lady Bag Hanya Rp 199.000 (harga konsultan)

*CARA KEDUA: REKRUT
2 orang untuk mencapai kualifikasi Welcome Program Step 1
dan dapatkan Chic Lady Bag Gratis

Dikasih tau juga nih 5 Langkah Mudah menuju SUKSES!

1. Tunjukkan katalog kepada teman-teman
2. Pandu mereka melalui penawaran-penawaran khusus dan produk baru
3. Rekomendasikan produk favorit Anda sendiri. Mengapa Anda menyukainya?
4. Tindak-lanjuti beberapa hari kemudian dan tanyakan ordernya.
5. Antarkan!

Ketentuan:
- Tidak berlaku kelipatan
- Peraih kualifikasi program ini akan mendapatkan hadiah produk setelah melakukan order BP pertama minimum Rp 200.000 di bulan November 2013.
- Peraih kualifikasi WP 1 yang dihitung adalah mereka yang memenuhi kualifikasi WP 1 di periode Oktober 2013
- Oriflame berhak mengganti sebagian atau seluruh produk dengan produk lain yang bernilai sama apabila stok tidak tersedia di seluruh cabang di Indonesia.

Aiihhh tunggu apa lagiiii..
Yuk bergabung SEKARANG!!
Biaya pendaftaran bulan Oktober 2013 hanya Rp 49.900 sajah!
www.inalarizz.biz

Sabtu, 21 September 2013

Di tengah suasana hiruk pikuk Tuponas di bulan September, Alhamdulillah dapet kabar lolos kualifikasi untuk mendapatkan 1 Honda Scoopy dari Oriflame.  Namanya Ina udah hampir terakhiiiir banget nongolnya. Nggak papa..yang penting resmi :)

Ada sekitar 200an orang penerima Scoopy, nah dari Jaringan Yulia Riani, yang dapet 3 orang. Ada Ina, Yulia Riani (upline Ina) dan Retno Budi Wikaningtyas (crossline).

Buru-buru kasih kabar ke Emmas yang masih rapat di kantor. Alhamdulillaaah, bahagiaaa sekali :)
 
 
Aliif juga nggak kalah antusias tentang Scoopy ini. Kami udah rundingan sejak 2 bulan lalu tentang nama Scoopy nanti siapa. Hihihihi.




Hari Jum'atnya dapet email tentang Scoopy lagi. Kali ini disuruh pilih warna dan syarat-syarat yang harus dilengkapi untuk mengklaim Scoopy ini. Huwah, langsung deh kontek Emmas. Bilang sama emmas, "Emmas disuruh pilih warna scoopy niiih".

Saat itu Ina sedang di luar rumah, Emmas lagi di Jogja. Ina kasih list daftar warnanya ke Em. Beberapa saat kemudian Emmas mengirim 3 foto pilihan scoopy. Dan pilihan Emmas jatuh pada Metro Black.




Ini print screen propic BBMnya Emmas 2 hari terakhir ini :)
 

Beberapa hari lalu Ina tanya Emmas lagi ngapain, jawabnya "lagi browsing cara bikin BPKB". Maknyesss rasanya. Seneng banget karena Emmas nggak kalah antusiasnya sama Ina menyambut si "Cupukupi Mini Dragon" ini :).

Bisa nyenengin orang yang kita sayang banget itu rasanya memang luar biasa ya.
 

Ina dan Emmas menikah tahun 2005, belum punya kendaraan sendiri. Kemana-mana jalan kaki dulu terus naik angkutan umum. Kalau mau ke dokter buat cek Aliif yang masih di dalam perut dulu, jalan kaki juga ke RS Prikasih. Emmas kalo ngantor, ngangkot dulu lalu naik bus Trans jakarta. Kasian kalau harus pulang malam sekali atau berangkat pagi-pagi. Setelah Aliif lahir, juga belum punya kendaraan sendiri.  

Oktober 2009 kami nekat mengadopsi Sharkow, Kawasaki Athlete Hijau-Hitam yang ganteng. Belinya kredit, sebulan 976.000. Tiap awal bulan buru-buru transfer ke Adira, supaya uangnya nggak terpakai. 

Alhamdulillah setelah ada Sharkow, jadi serba mudah. Kalo ke pasar tinggal duduk manis di belakang, syuuur meluncur deh ke Pasar.  Mau kemana-mana, asalkan Emmas libur jadi lebih dipermudah. Anter jemput Aliif juga gampang banget,




Yang jadi pe-er kalau Emmas lagi ngantor atau tugas ke luar kota. Ina dan Aliif balik lagi, ngangkot ke sekolah. hehehe.


Alhamdulillah Oktober 2013, Insya Allah Sharkow akan dapet adek baru. Kali ini nggak usah repot bayar kredit bulanannya. Udah dapet Scoopy GRATIS dari #OriflameInsya Allah setelah ini kalau Emmas ke luar kota nggak masalah. Karena bisa jemput Aliif naik motor sendiri (duuuh merdu bener ya itu kalimat "motor sendiri").  Udah janji sama Aliif, akan sering berenang lagi. Alhamdulillaaaaaaaahhhh...Senaaang sekali.

Ina jaraaaang banget menang Undian Berhadiah.
Jadi kalau ada yang bilang ketiban 'durian runtuh' terus terang Ina belum pernah ngerasain :)

Yang Ina tau dan memang selalu jadi ajarannya Mamak. 


"Setiap hal yang kita inginkan itu harus DIUPAYAKAN."

Kalau lihat Success Plannya Oriflame, Scoopy ini memang nggak ada. Mau dipelototin bolak balik tetep kok nggak bakal ketemu. Artinya apa? Artinya memang reward dari Oriflame itu banyak bangetttttt. Yang di atas kertas aja udah betambun kalo kata orang Mentok bilang. Banyak banget, bejibun bro. 





Sayang banget kalau kesempatan yang sudah ada di depan mata nggak diambil. 


Jum'at lalu, pemandangan di depan Ina (yang lagi duduk di angkot) tuh begini...
Honda CRV hitam lagi jalan di depan angkot Ina.
#Selfplak pagi-pagi. Ya ya..udah dapet ya Scoopynya, hayo balik lagi fokus ke Success Plannya. Jangan berhenti di Scoopy aja, jemput itu mobil gagah yang di depan. Emang enak nontonin bemper belakangnya doang. Hayo dong jadi penumpangnya, jadi SUPIRnya, jadi PEMILIKNYA.

 



Bismillah!!! Semangattt!!!

----------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : drg. Astriani Karnaningrum
0821 220 42109

PIN : 26983534
www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz
Jemput Berkah Berlimpah Manfaat bareng Oriflame & d'BC Network, BISA!



Senin, 02 September 2013


Yeayyy!!! Lolos Kuali!!Alhamdulillah..alhamdulillah..
Sampai juga di level Oriflame selanjutnya, Gold Director.
Setelah recognisi seru yang pertama di bulan November 2012 lalu, jadi doyan naik panggung :)
Mupeng berat untuk pegang papan cash award berikutnya.

Dari awal bulan do'anya Ina satu, "Mampukan ya Allah mencapai level Gold Director ini bulan Agustus"

Bulan Agustus memang bulan istimewa.
Tuponasnya barengan dengan ulang tahun Ina. :)
Menunda kesenangan, merayakan ulang tahun. Diganti dengan duduk manis stand by di depan komputer nemenin Anak Cucu Cicit yang ingin berlompatan naik level.

Ina pegang dan manut sama prinsipnya Eyang Upline drg. Astriani Karnaningrum. Nggak pake lama dan nggak pake nanti untuk membahagiakan orang-orang terkasih.

Ada Mamak tersayang yang ingin Ina bahagiakan teruuus.
Nggak akan terbalas semua pengorbanan dan kerja keras Mamak selama ini untuk Ina memang.
Tapi Ina niatkan selalu memberikan yang terbaik untuk Mamak. Aamiin.



Ina niatkan juga selalu upaya Ina di Oriflame ini untuk membahagiakan Emmas dan Aliif.
Senenggg banget bisa naik panggung terus bareng Aliif.

Nih ya Liif...yang setiap hari bunbun kerjain itu buat Aliif :)
Jangan bosen nemenin bunbun training. Kan supaya bunbun cepet pinter dan bisa berprestasi lagi.
I'll make you proud! Muaah..




Nggak papa kalau ada yang bilang di awal-awal cuma jual mimpi doang. Hanya sales sabun dan lipstik.  Nggak papa juga kalau ada yang bilang dapetnya recehan.
Nggak apa-apa kalau masih juga ada yang belum percaya akan REALnya bisnis ini.

Ina balik lagi melototin Success Plan. Fokusnya ke level-level berikutnya yang akan Ina raih disini.
Kemarin ditanya Maki, "gimana rasanya udah sampai di level Gold Director?"

Jawaban Ina, "MANTAP" (yaaaaaaaaaah...mantap lagi..hahahahahaha)
Rasanya memang mantap, selain itu keyakinan juga jadi bertambah.
Tambah Yakin bahwa mimpi Ina bisa diwujudkan.
Tambah Yakin bahwa level berikutnya juga bisa diraih.
Sudah berada di kendaraan yang TEPAT, setelah sekian lama mencari-cari usaha yang bisa dilakukan dari rumah sambil jagain Aliif dan jaga jemuran.

Di Oriflame ini Ina temukan jawabannya.

Untuk rekan kerjaku tersayang di Jaringan Erinawati Aziza yang juga sedang mendaki tangga Success Plan, keep climbing ya. Terus memantaskan diri, manut sama uplinenya, manut sama pembuka pintu rejeki.

Memang nggak mudah, tapi ada reward yang sangat PANTAS untuk siapa saja yang mau menjalani prosesnya.

Siap lanjut ke pendakian selanjutnya!
Senior Gold Director, Ina datang!!!




---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109
PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz


Selasa, 13 Agustus 2013

 

Dari sejak Cash Bonus diluncurkan, target anakku yang satu ini udah jelas banget.
Cash Bonusnya akan dipersembahkan buat Mamak yang udah jadi motivator terbesarnya.

Alhamdulillah targetnya sampai ya Acu Erisia Rodhini
Peluuuuk.

Next target, Lolos SM bulan ini dan terima Cash Bonus 2 Juta lagi.
Lalu menggenapkan lolos SM 6x untuk terima Cash Award 7 Juta.
Yakin BISA!

Real Business, Real Reward!
----------------------------------

Ngomong-ngomong, Cash Bonus itu apa sih?

Monggo, dibaca dulu ya flyer berikod.

Yang downline Ina si Erisia Rodhini dapatkan adalah Cash Bonus Rp 2.000.000,- karena berhasil menjadi New Senior Manager dan bertahan 2 bulan berturut-turut.

Saat ini, Erisia Rodhini sedang menjalani kualifikasi bulan ke-4 sebagai Senior Manager berturut-turut. Yang artinya kalau bisa bertahan menjadi Senior Manager bulan ini, akan dapet Cash Bonus Rp 2.000.000 lagi. Hmmm, slurpy ya :)

Kalau mau tau lebih lanjut, boleh colek Ina.

---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109
PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz


‪#‎Oriflame‬
‪#‎CashBonus‬

Senin, 15 Juli 2013

Sering sekali pertanyaan mampir ke Ina, "Gimana status MLM itu? Haramkah?"



Sumber foto : http://gampangumrah.info/yusuf-mansur-haji-dan-umrah-bukan-mimpi/

Seorang penulis buku, menulis buku. Diterbitkan oleh penerbit  & dipasarkan melalui perdagangan yang dikenal umum : Toko Buku. Setelah buku itu diterbitkan, si penulis buku ini diberitahu, bahwa bukunya sudah ada di toko-toko buku. Utamanya di toko-toko buku besar. Maenlah dia ke toko buku besar di kotanya. Apa daya, “sistem” toko buku, tidak mengenali penulis buku. Ia hanya mengenali pembeli buku. Pembeli yang “dikenali” pun, hanya yang benar-benar beli & bayar. Yang hanya liat-liat, apalagi yang buka-buka plastik, malahan ditegor. Jika si toko buku tidak punya sistem Customer Service yang excellent, maka benar-benar hanya pembeli yang beli buku, yang niscaya bakal diwongke. Diwongke tuh maksudnya, diorangkan. Disenyumi, diterimakasihi, dilayani.
Si penulis melihat-lihat bukunya, membolak-balikin bukunya, senyumnya berkembang. Alhamdulillaah, buku saya terbit, katanya dalam hati. Seorang pelayan melihatnya. “Ga jadi beli Pak?” Kata pelayan itu, sambil berusaha senyum. Jawab si penulis, “Oh engga. Saya yang nulis koq malahan.” Jawaban si pelayan, “Ooooohhh… Bapak yang nulis…”. Segitu doang. Benar-benar segitu doang. Ga lebih. Ga ada tawaran teh manis bagi penulis buku. Sebagai ungkapan terima kasih, sebab dengan izin Allah, buku-buku penulis lah yang membuat pelayan itu bisa kerja, toko bisa buka. Tapi itulah. Ga dikenal si penulis itu, oleh sistem jual beli biasa. Apalagi satu toko yang merasa diperlukan, bukan dia yang diperlukan.

Beruntung, alhamdulillaah, mayoritas penulis buku, ikhlas. Mereka menulis untuk Allah. Dan menulis untuk menulis. Tidak berharap lebih.

Episode berikutnya, seorang pembeli. Ini seorang pembeli. Bukan lagi penulis. Ini pembeli. Ada orang yang membeli buku si penulis tersebut. Dan ternyata bagus. Dia senang bacanya. Bahkan dia referensikan kepada yang lain. Dia aja ketika beli, g dpt diskon. Kecuali “seadanya”. Apalagi ketika “merefrensikan”. Tambah g bakal dapat apa-apa dari transaksi itu. Memang penulis dapat royalti. Tapi itu dari penerbit. Dari percetakannya. Bukan dari toko buku. Semakin banyak yang terjual, akan semakin banyak royalti yg didapat. Tapi ini tetap ga akan sebanding dengan “pendapatan” toko buku. Penulis biasanya dapat royalti 5-10% dari harga buku kotor. Sedang toko buku, dapat 40-50%. Agen-agen kecil bisa dpt 20-30%. Suatu hari, ia bahkan bukan cuma mempromosikan. Tapi mengajak kawannya ke toko buku besar. “Yuk, saya temenin beli buku saya…” Sampe di kasir, ia yang nemani, ga beli, berdiri sejajar dengan kawannya yang pegang buku dan mau bayar. Posisinya, jelas bukan ngantri. Si penulis buku ini, yang mempromosikan, yang mereferensikan, bahkan nemani sampe ke kasir, malah ditegor kasir. Apa kata kasir? “Pak, ngantri ya, maaf.” He he he, disangkanya, nyelang. Padahal nemenin.

Begitulah. Sistem toko biasa, seperti toko buku tidak mengenal “terima kasih”. Apalagi bagi-bagi bonus, buat yang merefrensikan.

Beda dengan MLM. Beda dengan Multi Level Marketing. Beda konsep & prinsip. Dibanding penjualan retail, yang kadang dikuasi grup besar. Dan dunia retail pun, sudah terkuasai pula oleh segelintir grup besar saja. Pasar yang demikian banyak, besar, jadi sekedar pasar. Bukan pelaku. Tidak diajak ikut mencicipi. Seperti kasus penulis dan pembeli yang merefrensikan tadi.

Sayang, bnyk MLM bodong. Yang memanfaatkan situasi & keadaan. Padahal sesungguhnya ia MoneyGame. Gak lebih dari sekedar penipu. Kalo benar ia MLM murni, maka ia akan menguntungkan, menyejahterakan, memberi manfaat, di semua jenjangnya. Ga ada yang cuma jadi korban. Bahkan, ketika membernya hanya member, ia akan mendapatkan banyak kemudahan mendapatkan produk. Dunia MLM banyak cacat dengan kehadiran MLM money game. Tanpa ikhtiar, tanpa kerja. Hanya rayuan belaka.

Dari contoh hari ini, andai buku tersebut di-MLM-kan, maka kisahnya ga akan jadi begitu. Tapi syaratnya, ya MLM yg benar. Sebenarnya, MLM itu sederhana. Pay-out/rabat, yang diberikan ke toko buku tersebut, misal 40-50% tadi, dijadikan sistem berjenjang. Sekedar merefrensikan saja, apalagi bisa jadi stokis, jadi agen, maka ia akan dapat bagian dari rabat yg tadinya “hanya” didapat oleh 1 toko saja. Tentu ada pro kontra. Dan itu ya wajar saja. Bukan saja awal Ramadhan & Lebaran, he he he. Di banyak hal, banyak emang perbedaan. Karena itu, saya santai aja ketika memutuskan mendirikan & mengembangkan MLM e-Miracle. Air Miracle. Air kesehatan. Ini bukan miracle yang selebaran loh ya. Itu mah penipuan. Ini saya produksi air kesehatan. Dengan izin Allah, jadi obat & menjaga kesehatan. Sistem penjualannya, saya bikin berjenjang, dengan sistem MLM. Saya punya pandangan & dasar prinsip yang berbeda. It’s not a moneygame.

Maka ketika pula saya munculin MLM lain, yang bergerak di bidang payment, yakni VSI, saya pun tetap pada pendirian saya. Sekarang, dunia pembayaran2/payment, listrik, dll., dah keliatan, ditelen pula oleh grup retail besar. Ga kebagian dah kita mah. Belum lama, ada seorang ustadz cerita. Dia ngantri di loket kereta api. Bahkan di customer service. Ga dapat tiket. Disarankan untuk beli di salah 1 toko ritel. Eh, hanya beberapa menit, dapet. Langsung diprint. Luar biasa. VSI, MLM yg bergerak di bidang payment. Semua orang bisa jadi agen pembayaran. Hanya dengan gadget yang dia pegang & punya. Keuntungan yang saya dapat, dari porsi persentasi yang didapat dari pembayaran-pembayaran tersebut, itu yang saya MLM-kan. Jadi pendapatan berjenjang.

Baik e-Miracle, maupun VSI, bukan money game. Saya mencoba menjalankan MLM yg benar, yang lurus, yang ga maen-maen & bercanda. Sekali lagi, kawan-kawan boleh berbeda pendapat. Fastabiqul khairat saja. Hasil dari MLM e-Miracle, saya wakafkan 100%. Dan saya pengen, semua menikmati potensi jualan air & macam-macam produk kesehatan nantinya. Saya malah berharap, air yang sudah dikuasai asing, bisa direbut kembali. Kalau besar, e-Miracle saya amanahin untuk take-over air asing. Balik lagi akhirnya soal niat & proses. Niat bener, proses bener, kenapa engga? Bener-bener, jangan ampe salah di niat proses.

Kalo perlu, kecap, garam, cabe/bumbu2, beras, sayur, buah, di-MLM-kan. Supaya pasarnya ga dikuasai & dikendalikan segelintir orang. Kembali ke buku, sebagai contoh awal produk. Sesungguhnya, penulis, bersama pembaca, bisa menikmati juga semua potensi ekonominya. Yang terjadi, bahkan di penjualan ritel, secara telanjang mata, dikuasai segelintir orang saja. Indonesia, jadi pekerja besar saja. Tidak ikut menikmati potensi keuntungan, dan potensi ekonomi. Bahkan tidak jarang, dunia retail, nginjek2 supplier.

Apalagi bisnis-bisnis yang sekarang ini telanjang diliat oleh mata, dikuasai benar oleh segelintir saja. Bangsa Indonesia, jadi pekerja saja. Bikin dah dari hulu ke hilirnya. Mulai dari proses tanam, hingga jual, MLM punya. Allahu akbar dah kalo emang bener jadi. MLM yang baik, ga akan nambah beban ke pembeli. Yg di-pay-out-kan, memang keuntungan yang wajar. Seperti contoh buku tadi, bila dijadikan MLM. Dunia MLM juga, dunia silaturahim, belajar, mengajar, saling membesarkan. Bukan antara penjual & pembeli, yang kering tanpa ruh. Selanjutnya MLM yang baik, coba untuk pelan-pelan bersyariah. Doain, ke depan e-Miracle & VSI, bersyariah total.

Doain, doain, doain.
Udah, ngaji lagi dah… Ramadhan… Ramadhan… He he… Maaf buat yang kontra ya. Boleh koq. Boleh banget. Yg ga boleh, ribut.

Ada tidak ada MLM, contoh, harga buku, ya segitu. Yang tertera di toko buku. Ini contoh saja. Maka dengan MLM, rabat untuk toko buku itu yang diolah. Jangan menggeneralisir MLM yg tipu2, dengan MLM sebagai konsep marketing, yang saya malah berpikiran sesuai banget. Memberi kesempatan pada banyak orang. MLM yang kaco itu yang money game, dan bebelit2 aturan, yang hanya nguntungin pemiliknya saja. Beda dengan e-Miracle, yang malah wakaf 100%.
Istighfarnya juga digeber. Sadar dah, bahwa saya banyak dosa. Maka ibarat gunung dosa, saya ketrik/papas, pake istighfar. Biar habis.

Maksudnya, keuntungan MLM e-Miracle. Ini yang diwakafkan, 100%. Dan secara sistem, ini “sekolah banget”. Komitmen perbaikan diri, sambil bisnis. Adapun MLM VSI, yang baru, banyak spirit dakwah yang saya selipin, dengan corak yang lebih nasionalis. Contoh, PV bagi 15 titik: Ensiklopedi Sedekah. ”Dipaksa” beli dah tuh Ensiklopedi Sedekah, he he. Supaya pada baca, he he. Yah, dakwah & bisnis, bisa disiasati agar bisa jalan bersisian. Saling dukung.

Yang ga bener itu, MLM tipu2. Yang money game. Produk ga jelas. Bagi2 bonusnya dari duit member sendiri. Kalo kawan2 ga setuju sama MLM, itu bagus. Jadi waspada sama yang abal2. Yang tipu2.

Tp terhadap spirit MLM, jangan ditutup. Ntar pasar dikuasai segelintir orang/kelompok saja. Yuk, buka mata. Sempurnakan sistemnya, dengan niat yang benar.


Tapi bila ada produknya & wajar harganya, tidak ada penggelembungan, maka itulah hakikat MLM. Bagi2 bonus bagi yang bekerja aktif.


Lanjut ngaji lagiiii… Salam hormat. Dari yg pengen berpikir positif aja, ga menggeneralisir & menilai dengan arif.

---------------------------------------------------------------------------------

Selasa, 18 Juni 2013

Ngerjain MLM memang mau nggak mau berhadapan dengan level-levelan.
Tantangan yang dihadapi, berbeda-beda di tiap level.

Awal gabung bisa jadi tantangannya, ngikis habis gengsi, nebelin muka, menyabarkan diri sendiri setiap mendapat penolakan. Fase ini bawaannya hidup tuh susaaaaah bener.
Rasanya mau ngumpet masuk kamar, pilin selimut, peres sapu tangan. Setiap hari ditolak orang,  udah kirim-kirim katalog kemana-mana eeehh..nggak dapet orderan.

Solusinya gimana?

Nggak ada jalan lebih sedap selain TETAP SABAR dan JALAN TERUS.
Kata buku Outliers, butuh 10.000 jam berlatih baru bisa jadi ahli.
Jadi kalau baru gabung 2 minggu kemudian ditolak dan belum berhasil, artinya kita baru menggunakan 336 jam. Baru 3,34% jatah berlatih. Belum sampai setengahnya.

Itu saja 2 minggu belum tentu full 24 jam dipakai untuk prospek kan. Pasti campur jalan-jalan, tidur, makan, main sama anak. Betul? Pasti betul :)

KONSISTEN untuk SABAR dan JALAN TERUS.
Di masa-masa ini, kita diuji. Seriuskah memilih Oriflame untuk jalan menjemput sukses, untuk menebus impian. Untuk mewujudkan janji yang sudah dibuat ke suami, orangtua dan anak. Untuk mewujudkan janji pada diri sendiri.

Percaya deh, ujian itu nggak berhenti di level-level awal saja.  Akan lanjut terus menemani perjalanan.

Alhamdulillah, sekarang saya sampai di level yang gajinya udah berbilang 8 digit di 1,5 tahun saya bergabung dengan Oriflame. Level dah naik, gaji dah lumayan nggak "lu manyun" lagi.

Tantangan yang sekarang saya hadapi ibarat silent killer, namanya "Kenyamanan".
Saya ibu rumah tangga, 1 anak. Suami bekerja di perusahaan media swasta di bilangan Tendean.
Rumah masih ngontrak, alhamdulillah setiap bulan masih bisa bayar.
Anak sekolah di SD swasta, alhamdulillah uang sekolahnya tiap bulan bisa bayar.

Punya motor 1, kalo kemana-mana alhamdulillah ada angkot.
Suami support full bisnis yang saya jalani, di rumah disediain koneksi internet broadband lengkap dengan perangkat wifi. Saya bisa online dari ruang mana saja di rumah. Udah dicobain, bahkan di kamar mandi dan jemuran pun bisa.
Bisa tidur siang setiap hari, bisa maen sama anak setiap hari (asal dia nggak bosen sama saya...hihihihi..)

Nyaman bener ya hidupnya.
Alhamdulillah.

Ujian paling berat itu adalah ZONA NYAMAN, demikian kata suami saya mengingatkan.

Ingat lagi amanah, rekan kerja yang sudah dipercayakan Allah untuk bergabung dengan jaringan saya.  Ingat lagi sama mimpi-mimpi luar biasa acucit.
Ingat lagi janji untuk berhasil disini. Inget janji ke Aliif, Em, Mamak, Upline, Core Team, Crossline.

Ingat lagi bahwa rasa nyaman ini cuma Pit Stop.
Balapannya masih belom selesai. Garis Finish masih jauh. It’s time to stop being comfortable and actually live your life!


Mandangin lagi dream book...mandangin lagi list hal-hal yang ingin dicapai 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun dari sekarang.

Saya merasa saya masiiih jauh dari tujuan. Belum saatnya berleha-leha.
Bagaimana dengan teman-teman?


*a self note.
---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109
PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz

Minggu, 12 Mei 2013







 Ina pengen cerita tentang orang tua Ina…

Alhamdulillah, Mamak dan Alm. Ayah nggak pernah memaksa Ina untuk kerja kantoran. Waktu kuliah dulu, Ina sempet pindah kuliah. Nggak lolos UMPTN, lalu ikut tes Akademi Perawat Negeri dan lulus. Kuliah 1 tahun doang, lalu minta pindah kuliah ke universitas swasta, jurusan Disain Komunikasi Visual. Beda jauh sama jurusan kuliah yang pertama. Sama Mamak dan Ayah DIBOLEHIN.

Waktu akhirnya lulus dan kerja, Mamak dan Ayah nggak maksain harus kerja kantoran. Pernah ditawarin ikut tes di PNS di Mentok terus Ina bilang nggak mau, DIBOLEHIN juga.  Udah bener kerja kantoran, terus nikah-hamil-Aliif lahir. Minta ijin berhenti kerja dengan alasan mau jagain Aliif aja, sempet dinasehatin. Sayang ilmu, sayang kuliahnya. Tapi, saat Ina tetap meneruskan niat berhenti kerja terus jualan edible image aja dari rumah, DIBOLEHIN sama Mamak dan Ayah.  Dido’ain supaya usahanya lancar terus.

Sewaktu Ina akhirnya jualan kueh, lalu pesanan semakin banyak sampai setiap hari harus begadang. Mamak dan Ayah juga terus mendukung. Pernah waktu itu Mamak kebetulan lagi datang ke Jakarta, Ina lagi bikin orderan yang butuh bunga mawar kecil-kecil. Mamak langsung turun tangan, ngambil fondant merah dan bikinin untuk Ina.  Waktu ada pesanan kukis, Mamak turun tangan meng-icing. Bantuin nyuci piring, bantuin masak. *peluk Mamak, makasih mamaaaaak…


2 tahun lalu Ayah pernah operasi katarak di Jakarta. Tinggal di rumah Ina sekitar 2 bulanan. Selama 2 bulan itu, setiap Ina bangun jam 2 pagi ngerjain kueh, Ayah pasti bangun. Duduk di korsi kecil Aliif, nyalain tivi sambil nemenin Ina ngobrol. Kalau kebetulan ada pesanan yang harus Ina anter sendiri naik Taksi, Ayah pasti semangat nganterin.  Ina pernah nganterin kueh ke daerah Menteng, komplek kantor bangunan lama yang agak ‘lusuh’. Nganterinnya pagi-pagi sebelum nganterin ayah check-up ke RS Aini. Karena masih pagi, jadi suasana komplek kantor tadi makin spooky. Nyeremin deh. Lega banget waktu itu dianter sama Ayah. Ayah bilang, “dak kebayang men bunbun harus nganter sendiri ke tempat kayak gini…”

Ayah lagi bikinin Aliif maenan orang-orangan sama burung dari brosur yang diambil Aliif dari RS Aini. Plus bikin layangan juga :)

Selama 2 bulan itu, Ayah juga nggak diem aja. Ayah pernah kebangun dengerin Ina gergaji triplek dini hari :D. Diketawain sih waktu itu. Kata Ayah, kalo triplek mendingan dipotongnya pake cutter.  Besoknya, Ina disuruh beli triplek 1 lembar. Lalu Ayah motongin triplek yang lebuaarrr itu jadi potongan-potongan kecil untuk alas kueh Ina.  Dilapis dengan kertas silver. Punya stok alas kueh banyak deh.


*sroot nangis, Al Fatehah untuk Ayah. Makasih ye Ayah…

Waktu dulu belum Oriflame-an, Ina mengalami  masa-masa memandang minus ke temen-temen yang sibuk bener update status level-levelan atau cerita tentang mimpinya yang mereka yakin akan terwujud di Oriflame.  Sebel aja gitu kalau baca temen-temen bilang lagi ngejer “Financial Freedom”. Waktu itu mikirnya “apa siihhh…materi terus yang di kejer”.

Kaget banget waktu baca Yulia Riani malah mendadak ikutan. “WHATT!!!”, zoom in zoom out ala sinetron.

Bukannya kaget gimana-gimana gitu, tapi bingung aja. Maki ini apa lagi yang dicari? Udah punya usaha kue yang lebih laku dari Ina. Rumah udah punya, mobil juga punya. Apalagi?
Lalu baca blog alasannya bergabung. Saat itu, Ina seperti dipaksa pake 'kacamata' buat mata minus Ina lagi.  Mata berembun waktu baca kalimat, "mengistimewakan orangtua seperti saya yang selalu mereka istimewakan".Yang terlihat di luar burek jadi tampak lebih jelas dan terang. Terutama setelah bergabung di Oriflame.

Postingan blognya Maki itu membawa Ina untuk ngaca. “Udah ngapain aja kamu buat orangtuamu?”

Ina masih suka sedih, kalau denger pendapat temen-temen Ina tentang kami yang Oriflame-an. Tidak salah memang berbeda jalan pikiran. Tidak juga menyalahkan temen-temen yang kurang berkenan dengan status-status kami yang Oriflame-an. Karena dulu Ina juga kan pernah mengalami itu.
Yang masih memandang minus untuk yang ngejalanin MLM, dipakai yuk kacamatanya.  Nggak harus jadi member  MLM untuk berpikiran lebih terbuka. Beneran deh. Tujuan notes ini bukan untuk memprospek kok.

Banyak alasan mengapa kami mengerjakan ini. Tidak semua dari kami beruntung, jalan hidupnya mulus-mulus saja. Kami terlihat ngoyo, kami ngotot dan berupaya keras mengejar materi karena Insya Allah kami ingin hidup yang lebih baik, lebih sejahtera. Menolak hidup biasa-biasa saja karena kami punya keinginan hidup luar biasa, berkelimpahan dan jadi manfaat untuk orang lain terutama untuk orangtua yang spesial di hidup kami. 

Yuk, bahagiakan orangtua yuk…

Jumat, 03 Mei 2013

Sekitar 1,5 tahun lalu, sewaktu umur keanggotaan Ina masih seumur jagung dan kartu konsultan Oriflame masih bau kencur. Ina pernah chat sama sahabat baik saya, beliau bukan member Oriflame sama sekali.

Waktu Ina cerita Ina gabung dengan Oriflame, beliau tanya Ina, "Mau ngapain?"
Ina jawab, "supaya bisa banyak duit, bisa bantu mamak sama ayah. Terus kayaknya ngerjainnya gampang" :)
Beliau bilang, "Inget ya bun...There's no such thing as a free lunch"
Waktu itu Ina masih belum 'dong' sama maksudnya.
Lalu Ina bertanya lebih kurangnya begini, "nanti-nanti nih Bun...kalau levelnya Ina udah setinggi mbak Nadia Meutia, trus Ina ngapain ya kira-kira?"
Beliau bilang begini, "Bunbun akan keliling dan nggak berhenti bicara tentang Oriflame. Untuk meyakinkan bahwa bisnis ini memang berjalan"

Hari ini, 1,5 tahun kemudian Alhamdulillah Ina masih bergabung di Oriflame.
Yang awalnya alergi malah jadi suka setengah mati :)
Yang awalnya nggak 'dong', jadi jatuh cintrong.

Levelnya Ina belum setinggi mbak Nadia Meutia, tapi Alhamdulillah levelnya naik terus.
Bulan ini adalah bulan ketiga Ina menjalani qualifikasi Gold Director. Insya Allah bulan ini akan sekalian membuka qualifikasi Senior Gold Director, yang artinya punya 3 Senior Manager langsung di kaki Ina. 3 orang yang Alhamdulillah penghasilannya mulai dari 4 juta rupiah. Alhamdulillah.

Betul seperti sahabat Ina bilang 1,5 tahun lalu, Ina akan keliling dan nggak berhenti bicara tentang Oriflame.
Sudah keliling tahun lalu, mulai dari naik Bus 25 jam ke Jember, pulang hari ke Belitung, lalu terbang ke Batam, berangkat ke Bandung dan hari ini rute paling pendek, ke Depok :)

Yang membuat Ina nggak bisa berhenti cerita tentang Oriflame itu adalah semangat untuk memperjuangkan impian Ina untuk bisa bantuin Mamak dan hidup lebih sejahtera bareng Emmas & Aliif.

Sekarang punya amanah untuk jagain Mamak dan adek Ina yang masih sekolah di Gontor Magelang.
Kemarin seneng banget lihat transferan di rekening. Hal pertama yang Ina pikirkan adalah, Alhamdulillah bisa transfer Mamak lebih banyak bulan ini, Insya Allah Ina akan usaha terus supaya bisa lebih banyak lagi bulan depan dan seterusnya.

Waktu telpon Mamak bulan lalu Mamak bilang gini, "makasih ye kakak...enak lah kami ni, saket-saket dapet gaji"
Saat itu, mata ina ngembeng... "Ya Allah, kenapa baru saat mamak sakit, Ina bisa begini" :(

Betul seperti sahabat Ina bilang 1,5 tahun lalu, "There's no such thing as a free lunch"
Kalau mau dapetin rezeki seperti mbak Nad, ya jangan nunggu. Kerja keras itu kudu harus musti. Nggak bisa nunggu aja sambil berharap rezeki turun dari langit. Jalani pilihan ini dengan konsisten, sungguh-sungguh dan fokus. Insya Allah akan berhasil.

Mimpi Ina bantuin mamak dan hidup sejahtera tadi bukan free lunch. Perlu kerja yang bener, kerja yang konsisten supaya bisa tercapai.

Dah ah..hapus aer matanya.. Lanjut..lanjut.

Never Give Up! 
---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109

PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz

Selasa, 09 April 2013

Abis beres-beres meja kerja, trus baca timeline FBnya Mbak Widya Puteri.
Waaah..lagi membahas tentang bekerja dari rumah. Topiknya seru nih.

Menurut Mbak Widya kalau mau dapet mood yang baik untuk kerja di rumah, harus mau investasi untuk punya meja kerja sendiri, syaratnya nggak harus mewah dan tidak di dalam kamar. Selain itu, selalu gunakan pakaian yang baik walau kerja di rumah.

Dooh, untuk yang pertama dah oke nih, udah punya meja kerja sendiri.
Dari jaman jadi tukang edible image, sama Emmas udah disiapin meja kerja untuk 'menampung' perlengkapan kerja Ina mulai dari komputer, printer sampai scanner.

Setelah gantung kabel dari jualan edible image dan berbisnis Oriflame dari rumah, meja kerjanya otomatis menyesuaikan :D



Ini kondisi meja kerja kalo abis dirapihin. Kalau akhir bulan ya nggak gini penampakannya ya. Yang ijo itu tagihan uang sekolahnya Aliif. Biar kerjanya nggak boleh leha-leha. Di sudut kiri itu brosur Scoopy, insya Allah sedang berusaha supaya dapet Scoopy grates dari Oriflame. Aammiiin.

Yang orens-orens dua biji itu seri perawatan kaki terbaru dari Oriflame. Sukaaaa banget karna warnanya orens, selain itu aromanya juga enak. Cobain deh.

Trus apa lagi kata mbak Widya, oh ya..baju dines kerja di rumah. Okeh catet, nggak boleh dasteran hihihihi. Ngaca dulu, hari ini pake baju kaos plus celana aladdin. Masih oke lah ya. Hehehe.

Ina nggak terlalu banyak punya pengalaman ngantor, dulu perasaan kalau di kantor malah chatting atau browsing melulu deh ketimbang kerja. Yang Ina rasakan banget, kerja di rumah itu memang banyaaaak tantangannya.

Nggak mudah untuk menyiasati banyak hal. Aliif memang sudah punya kamar sendiri, tapi tetep aja kalau main semua area rumah adalah tempat mainnya dia. Mainan itu ada di mana-mana, mulai dari kamar dia, kamar Ina sampai kamar mandi. *tepok jidat.

Emmas memang nggak pernah ngomel kalo pulang ke rumah, kondisi rumah 'ala kadarnya'. Apalagi kalo pas akhir bulan Em yak, huehehehe. Sebisa mungkin diusahakan kalau emmas pulang di tanggal-tanggal Ina nggak sibuk, rumah dah rapih. Lantai licin, maenan aliif udah pada tempatnya.

Beneran nggak mudah untuk kerja di rumah. Menyiasati waktu adalah hal yang paliiiiing harus bisa dilakukan. Setiap orang kan dikasih jatahnya sama ya, 24 jam saja. Nah gimana nih si 24 ini bisa dioptimalkan, supaya nggak keluar tuh kata-kata, "sibuk banget mbak, di rumah adaaa aja kerjanya."
Bener banget, di rumah itu adaaa aja kerjanya. Rasanya nggak kelar-kelar.

Kalau di rumah, Ina bisa kerja anteng itu kalau Aliif lagi sekolah. Kalau ada Emmas artinya Aliif dianter-jemput sama Em.  Ina bisa kerja mulai jam 07-13. Disambi masak, beberes, nyuci, jemur, bisa.  Kalau Aliif sudah pulang, jatahnya Aliif nonton TV sampai jam 14. Sinyal Sitro YTH di rumah bentrok sama sinyal Indovision.  Saat Aliif nonton TV, Ina ngalah sebentar nggak online.  Terus ngapain? Ya bisa cek jurnal sekolah Aliif, beresin rumah, nyuci piring, ngangkat jemuran.  Jam 14 Aliif tidur siang, yap bisa online lagi sebelum jam 16 dia bangun. Gitu kalau contohnya dari Ina :)

Mbak Ina sih enak, anak cuma satu dah gede pula.
Mungkin ada yang bilang begitu :)

Ya enak dooong, makanya punya anak satu aja...hehehehe..*ditonjok.

Maaf...maaaff...bukan begitu maksudnya Ina.
Sekarang masing-masing kondisi orang pasti beda-beda ya.
Kembali ke kita sendiri,
kalau memang BUTUH untuk berhasil di Oriflame akan selalu ketemu kok waktunya. Nggak bisa? ya dipaksakan bisa sampai terbiasa.

Bukan SUKSES namanya kalau tidak dicapai dengan perjuangan dan kerja keras.
Setuju? ^^

“Don't wish it were easier. Wish you were better.”
Jim Rohn

Selasa, 02 April 2013

Kalau yang baca judulnya, kemudian mengira Ina akan share cerita bijak dan filosofis tentang Kuali, artinya pembaca salah besaaaaar. "_"

Berawal dari kegalauan..karena udah hampir setengah tahun jadi Director Senior :(
Secara gaji...memang Alhamdulillah.
Tapi secara moral...duh nggak banget deh.

Dikasih jamu yang nampol sama Maki, uplineku..
"Nggak ada pilihan lain kalau disini, naik..atau naik. Karena kalau kita stuck, artinya jaringan kita nggak berkembang. Kita enak gajiannya Alhamdulillah terus, tapi pikirkan juga downline-downlinemu Na.."

Huwaaaa... Harus naik level, pokoknya harussss! Buka Qualifikasi baru, atau kalo Cilodongers bilangnya jadi Ibu Kuali. Hihihi.

Alhamdulillah, akhirnya berhasil juga jebolin target naik levelnya. Naik satu anak tangga success plan lagi. Here I am..Qual Gold Director dari jaringan Manfaat Cilodong. Ditanya Maki, gimana rasanya jadi Kuali lagi. Ina jawabnya cukup satu kata, "MANTAP!" Hehehe.

Terimakasih bangettttt buat Maki, pembuka pintu rezeki Ina di Oriflame. Murah rejeki terus ya Makii..Sehat selaluuuuu..Dimudahkan langkahnya open title selanjutnya. Aamiiin..

Terimakasih untuk jaringan Siti Aisyah Farhana. Tim mercon, tim pom bensin ngumpul di jaringan ini. Penyemangat dan pelempar granat untuk crossline-crosslinenya...

Terimakasih juga untuk jaringan kompak Hasunnah Ragay. Selamat naik level jadi Senior Manager ya anakku Hasunnah Ragay. Insya Allah akan lahir Senior Manager baru bulan ini dari jaringanmu ya, YAKIN!

Terimakasih untuk jaringan Erisia Rodhini yang semangatnya duarrr biasa di bulan Maret. Sampai 3 menit terakhir sebelum V3 ditutup masih berusaha. KEREN! Ayo lanjut, tuntaskan bulan April dengan gemilang yaa.

Terimakasih pula untuk jaringan Ratih Rozana, ayooo kita kejar bulan April. Siap BERHASIL yaaa!

Apa sih yang didapetin kalo jadi Qual GD?
Alhamdulillah, yang pertama kenaikan Gaji pastinya ya.

Setahun lalu, bulan Maret gajiannya Ina dari Oriflame Rp 695.542. Alhamdulilah bulan Maret 2013 bisa naik lebih kurang 13 x lipatnya.


Yang kedua, semakin dekat ke Cash Award berikutnya, Rp 14.000.000. Insya Allah 5 bulan lagi dapetnya, syaratnya bisa mempertahankan performa jaringan seperti bulan Maret lalu sampai bulan Agustus nanti. BISA! Yakin Bisa!



Foto ini diambil tanggal 1 September 2012. Waktu itu nemenin Maki yang direcognisi jadi Gold Director. Ina sama Budhe Ino lagi pegang papannya Maki tuh, yang 14juta. Insya Allah 1 September 2013 kami berdua akan pegang papan sendiri. Kita reunian pegang papan ya Budhe hehehee..

Next!!! Lagi kejar ini!
Jangan cuma terwujud di foto doang, minjem papannya Maki lagi :D
Ayo wujudkan! FULL TILT!!



Erinawati Aziza
Qual Gold Director
Doyan jadi Kuali!