Diberdayakan oleh Blogger.
Tinggal bahagia di tepian Jakarta, berusaha membuka setiap pintu peluang dan rezeki. Bergabung dengan Oriflame sejak 19 November 2011

Minggu, 12 Mei 2013







 Ina pengen cerita tentang orang tua Ina…

Alhamdulillah, Mamak dan Alm. Ayah nggak pernah memaksa Ina untuk kerja kantoran. Waktu kuliah dulu, Ina sempet pindah kuliah. Nggak lolos UMPTN, lalu ikut tes Akademi Perawat Negeri dan lulus. Kuliah 1 tahun doang, lalu minta pindah kuliah ke universitas swasta, jurusan Disain Komunikasi Visual. Beda jauh sama jurusan kuliah yang pertama. Sama Mamak dan Ayah DIBOLEHIN.

Waktu akhirnya lulus dan kerja, Mamak dan Ayah nggak maksain harus kerja kantoran. Pernah ditawarin ikut tes di PNS di Mentok terus Ina bilang nggak mau, DIBOLEHIN juga.  Udah bener kerja kantoran, terus nikah-hamil-Aliif lahir. Minta ijin berhenti kerja dengan alasan mau jagain Aliif aja, sempet dinasehatin. Sayang ilmu, sayang kuliahnya. Tapi, saat Ina tetap meneruskan niat berhenti kerja terus jualan edible image aja dari rumah, DIBOLEHIN sama Mamak dan Ayah.  Dido’ain supaya usahanya lancar terus.

Sewaktu Ina akhirnya jualan kueh, lalu pesanan semakin banyak sampai setiap hari harus begadang. Mamak dan Ayah juga terus mendukung. Pernah waktu itu Mamak kebetulan lagi datang ke Jakarta, Ina lagi bikin orderan yang butuh bunga mawar kecil-kecil. Mamak langsung turun tangan, ngambil fondant merah dan bikinin untuk Ina.  Waktu ada pesanan kukis, Mamak turun tangan meng-icing. Bantuin nyuci piring, bantuin masak. *peluk Mamak, makasih mamaaaaak…


2 tahun lalu Ayah pernah operasi katarak di Jakarta. Tinggal di rumah Ina sekitar 2 bulanan. Selama 2 bulan itu, setiap Ina bangun jam 2 pagi ngerjain kueh, Ayah pasti bangun. Duduk di korsi kecil Aliif, nyalain tivi sambil nemenin Ina ngobrol. Kalau kebetulan ada pesanan yang harus Ina anter sendiri naik Taksi, Ayah pasti semangat nganterin.  Ina pernah nganterin kueh ke daerah Menteng, komplek kantor bangunan lama yang agak ‘lusuh’. Nganterinnya pagi-pagi sebelum nganterin ayah check-up ke RS Aini. Karena masih pagi, jadi suasana komplek kantor tadi makin spooky. Nyeremin deh. Lega banget waktu itu dianter sama Ayah. Ayah bilang, “dak kebayang men bunbun harus nganter sendiri ke tempat kayak gini…”

Ayah lagi bikinin Aliif maenan orang-orangan sama burung dari brosur yang diambil Aliif dari RS Aini. Plus bikin layangan juga :)

Selama 2 bulan itu, Ayah juga nggak diem aja. Ayah pernah kebangun dengerin Ina gergaji triplek dini hari :D. Diketawain sih waktu itu. Kata Ayah, kalo triplek mendingan dipotongnya pake cutter.  Besoknya, Ina disuruh beli triplek 1 lembar. Lalu Ayah motongin triplek yang lebuaarrr itu jadi potongan-potongan kecil untuk alas kueh Ina.  Dilapis dengan kertas silver. Punya stok alas kueh banyak deh.


*sroot nangis, Al Fatehah untuk Ayah. Makasih ye Ayah…

Waktu dulu belum Oriflame-an, Ina mengalami  masa-masa memandang minus ke temen-temen yang sibuk bener update status level-levelan atau cerita tentang mimpinya yang mereka yakin akan terwujud di Oriflame.  Sebel aja gitu kalau baca temen-temen bilang lagi ngejer “Financial Freedom”. Waktu itu mikirnya “apa siihhh…materi terus yang di kejer”.

Kaget banget waktu baca Yulia Riani malah mendadak ikutan. “WHATT!!!”, zoom in zoom out ala sinetron.

Bukannya kaget gimana-gimana gitu, tapi bingung aja. Maki ini apa lagi yang dicari? Udah punya usaha kue yang lebih laku dari Ina. Rumah udah punya, mobil juga punya. Apalagi?
Lalu baca blog alasannya bergabung. Saat itu, Ina seperti dipaksa pake 'kacamata' buat mata minus Ina lagi.  Mata berembun waktu baca kalimat, "mengistimewakan orangtua seperti saya yang selalu mereka istimewakan".Yang terlihat di luar burek jadi tampak lebih jelas dan terang. Terutama setelah bergabung di Oriflame.

Postingan blognya Maki itu membawa Ina untuk ngaca. “Udah ngapain aja kamu buat orangtuamu?”

Ina masih suka sedih, kalau denger pendapat temen-temen Ina tentang kami yang Oriflame-an. Tidak salah memang berbeda jalan pikiran. Tidak juga menyalahkan temen-temen yang kurang berkenan dengan status-status kami yang Oriflame-an. Karena dulu Ina juga kan pernah mengalami itu.
Yang masih memandang minus untuk yang ngejalanin MLM, dipakai yuk kacamatanya.  Nggak harus jadi member  MLM untuk berpikiran lebih terbuka. Beneran deh. Tujuan notes ini bukan untuk memprospek kok.

Banyak alasan mengapa kami mengerjakan ini. Tidak semua dari kami beruntung, jalan hidupnya mulus-mulus saja. Kami terlihat ngoyo, kami ngotot dan berupaya keras mengejar materi karena Insya Allah kami ingin hidup yang lebih baik, lebih sejahtera. Menolak hidup biasa-biasa saja karena kami punya keinginan hidup luar biasa, berkelimpahan dan jadi manfaat untuk orang lain terutama untuk orangtua yang spesial di hidup kami. 

Yuk, bahagiakan orangtua yuk…

Jumat, 03 Mei 2013

Sekitar 1,5 tahun lalu, sewaktu umur keanggotaan Ina masih seumur jagung dan kartu konsultan Oriflame masih bau kencur. Ina pernah chat sama sahabat baik saya, beliau bukan member Oriflame sama sekali.

Waktu Ina cerita Ina gabung dengan Oriflame, beliau tanya Ina, "Mau ngapain?"
Ina jawab, "supaya bisa banyak duit, bisa bantu mamak sama ayah. Terus kayaknya ngerjainnya gampang" :)
Beliau bilang, "Inget ya bun...There's no such thing as a free lunch"
Waktu itu Ina masih belum 'dong' sama maksudnya.
Lalu Ina bertanya lebih kurangnya begini, "nanti-nanti nih Bun...kalau levelnya Ina udah setinggi mbak Nadia Meutia, trus Ina ngapain ya kira-kira?"
Beliau bilang begini, "Bunbun akan keliling dan nggak berhenti bicara tentang Oriflame. Untuk meyakinkan bahwa bisnis ini memang berjalan"

Hari ini, 1,5 tahun kemudian Alhamdulillah Ina masih bergabung di Oriflame.
Yang awalnya alergi malah jadi suka setengah mati :)
Yang awalnya nggak 'dong', jadi jatuh cintrong.

Levelnya Ina belum setinggi mbak Nadia Meutia, tapi Alhamdulillah levelnya naik terus.
Bulan ini adalah bulan ketiga Ina menjalani qualifikasi Gold Director. Insya Allah bulan ini akan sekalian membuka qualifikasi Senior Gold Director, yang artinya punya 3 Senior Manager langsung di kaki Ina. 3 orang yang Alhamdulillah penghasilannya mulai dari 4 juta rupiah. Alhamdulillah.

Betul seperti sahabat Ina bilang 1,5 tahun lalu, Ina akan keliling dan nggak berhenti bicara tentang Oriflame.
Sudah keliling tahun lalu, mulai dari naik Bus 25 jam ke Jember, pulang hari ke Belitung, lalu terbang ke Batam, berangkat ke Bandung dan hari ini rute paling pendek, ke Depok :)

Yang membuat Ina nggak bisa berhenti cerita tentang Oriflame itu adalah semangat untuk memperjuangkan impian Ina untuk bisa bantuin Mamak dan hidup lebih sejahtera bareng Emmas & Aliif.

Sekarang punya amanah untuk jagain Mamak dan adek Ina yang masih sekolah di Gontor Magelang.
Kemarin seneng banget lihat transferan di rekening. Hal pertama yang Ina pikirkan adalah, Alhamdulillah bisa transfer Mamak lebih banyak bulan ini, Insya Allah Ina akan usaha terus supaya bisa lebih banyak lagi bulan depan dan seterusnya.

Waktu telpon Mamak bulan lalu Mamak bilang gini, "makasih ye kakak...enak lah kami ni, saket-saket dapet gaji"
Saat itu, mata ina ngembeng... "Ya Allah, kenapa baru saat mamak sakit, Ina bisa begini" :(

Betul seperti sahabat Ina bilang 1,5 tahun lalu, "There's no such thing as a free lunch"
Kalau mau dapetin rezeki seperti mbak Nad, ya jangan nunggu. Kerja keras itu kudu harus musti. Nggak bisa nunggu aja sambil berharap rezeki turun dari langit. Jalani pilihan ini dengan konsisten, sungguh-sungguh dan fokus. Insya Allah akan berhasil.

Mimpi Ina bantuin mamak dan hidup sejahtera tadi bukan free lunch. Perlu kerja yang bener, kerja yang konsisten supaya bisa tercapai.

Dah ah..hapus aer matanya.. Lanjut..lanjut.

Never Give Up! 
---------------------------------
Erinawati Aziza

Gold Director/Qual Senior Gold Director
Jaringan : Yulia Riani
0821 220 42109

PIN : 2ACE0D81www.inalarizz.biz
FB : ina.larizz